Banyuwangi ||Akses9.com – Safari religi atau ziarah napak tilas rombongan jamaah Lowo Ijo di wilayah tapal kuda Jawa timur, ke beberapa makam Ulama dan kyai sudah memasuki hari kedua, mulai dari makam Mbah KH. Hamid dan Mbah KH. Sayid Arif Pasuruan hingga ke makam Habib Sholeh Tanggul dan Makam Habib Ali di Kumitir Banyuwangi.
Menjelang Adzan subuh Rombongan Jamaah Lowo Ijo sampai di Pondok Pesantren Tsamaraturroudloh sekaligus menginap dan sholat subuh berjamaah.
Melihat kilas balik sejarah Pondok Pesantren Tsamaraturroudloh yang berdiri sejak tahun 1917 Masehi, dengan seorang pendiri KH Nuruddin Qosim yang dikenal sakti mandraguna dengan sebutan mbah Tegalsari.
Pondok Pesantren Tsamaraturroudloh yang saat ini diasuh KH. Ahmad Mudzakir Salim, M.P.d.I dengan ribuan santri yang datang dari berbagai daerah, Jawa, madura sampai Bogor Jawa Barat. Dengan Visi Misi mengembangkan pesantren secara keilmuan dan kelembagaan serta melakukan pencerahan kepada masyarakat melalui kegiatan ta’lim, tarbiyah dan ta’dib. Selain itu juga neningkatkan kompetensi lulusan pondok pesantren melalui pembekalan moral, skill dan penguatan di bidang ilmiyah-amaliyah dan amaliyah-ilmiyah.
Saat ditemui rombongan di kediamannya Pengasuh Pondok Pesantren Tsamaraturroudloh KH. Mudzakir Salim didampingi Gus Ahmad Basuni Salim (Kakak Kandung) memberikan wejangan dan nasehat kepada rombongan, bahwa semua jamaah tim Lowo Ijo harus istiqomah dalam menjalankan kebaikan dan memberikan manfaat bagi orang lain, Jadikan sandaran atau motivasi buah Sawo yang mengingatkan kita agar jangan sampai lalai atau teledor
“Sawo yang bahasa arabnya Sahwun, memiliki dua makna, yaitu suatu kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian atau keteledoran, artinya kita disuruh hati hati dalam melangkah, disisi lain Sawo adalah pohon yang selalu berbuah yang tidak ada hentinya selalu memberi kemanfaatan bagi orang banyak,” tuturnya. Minggu (11/8/24) pagi.
Disamping memberikan nasehat dan wejangan KH. Mudzakir Salim juga memberikan ijazah atau amalan wiridz untuk segala hal dan semua harapan, sebagaimana yang di sabdakan Rosulullah SAW “Liman Kuliat Lahu” Semua tergantung pada niatnya.
“Kita bekerja pasti dapat gaji, kita wiridz pasti dapat warit, kata anak zaman sekarang Usaha tidak akan menghianati hasil.”ujarnya.
KH. Ahmad Mudzakir Salim juga memberikan pesan kepada rombongan agar selalu istiqomah dalam melaksanakan Dzikir setelah ibadah yang tentunya ibadah sholat lima waktu memohon kepada Alloh SWT, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.
“Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring.”pesannya kepada rombongan jamaah.
Selesai bersilaturahmi di kediaman KH. Ahmad Mudzakir Salim Ponpes Tsamaraturroudloh, rombongan melanjutkan ke pantai Pulau Merah melihat keindahan alam (Tadabbur) melihat dan merenungkan dengan seksama mahakarya ciptaan Tuhan yang sangat indah. Dengan melakukan foto foto bersama dan berbelanja aneka has makanan banyuwangi, dilanjutkan rute yang terakhir mengunjungi Masjid Raudhatul Muntaha (Masjid Bawah Tanah) sekaligus melaksanakan sholat ashar berjamaah bersama.
Di sesi terakhir pengurus Jamaah Lowo Ijo Moh Suwarno bersama koordinator rombongan Ustadz Fahrurrozi mengucapkan banyak banyak terimakasih kepada seluruh rombongan jamaah lowo ijo, yang telah mensuport, tertip dan bekerjasama dengan baik, insyaallah agenda selanjutnya tim Lowo Ijo akan menggelar kembali Safari Religi Ziarah dan Silaturahmi yang lebih seru mungkin rutenya lebih banyak dari sekarang,
“yang terpenting mohon doanya agar jamaah lowo Ijo bisa istiqomah memberikan manfaat bagi orang lain dan melakukan yang terbaik dan berguna bagi orang lain.”tutupnya. (RIZ)